Memahami Defisit Kalori untuk Penurunan Berat Badan
Memahami Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan terkadang terasa seperti perjalanan misterius yang penuh dengan lika-liku. Namun, inti dari setiap kisah sukses penurunan berat badan adalah satu prinsip sederhana: defisit kalori. Untuk lebih memahami konsep ini, mari selami mekanismenya, masukan, keluaran, dan contohnya.
Apa itu Defisit Kalori?
Defisit kalori terjadi saat Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan berat badan saat ini. Hal ini memaksa tubuh untuk memanfaatkan lemak yang tersimpan sebagai energi, yang menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu. Ini adalah persamaan yang sederhana, tetapi memahami semua variabel dapat mempermudah pengelolaan dan pengoptimalan perjalanan penurunan berat badan Anda.
Rumus Defisit Kalori
Rumus inti untuk menentukan defisit kalori adalah:
Rumus:Defisit Kalori = Asupan Kalori - TotalPengeluaran Energi Harian (TDEE)
Di mana:
Asupan Kalori
= Jumlah kalori yang Anda konsumsi per hariTotalPengeluaran Energi Harian (TDEE)
= Jumlah kalori yang dibakar tubuh Anda per hari
Untuk memiliki diet dan rencana penurunan berat badan yang berhasil, seseorang harus secara konsisten mempertahankan asupan kalori yang lebih rendah dari TDEE.
Menghitung TDEE
Total Pengeluaran Energi Harian (TDEE) Anda adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi sepanjang hari, termasuk semua aktivitas fisik dan fungsi tubuh. Untuk menghitung TDEE, pertama-tama Anda perlu menentukan Basal Metabolic Rate (BMR) dan kemudian memperhitungkan tingkat aktivitas fisik Anda.
Rumus:TDEE = BMR x ActivityLevel
Basal Metabolic Rate (BMR)
= Jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh Anda saat istirahat untuk mempertahankan fungsi vitalActivityLevel
= Pengali berdasarkan tingkat aktivitas fisik Anda (tidak banyak bergerak, aktivitas ringan, aktivitas sedang, sangat aktif, sangat aktif)
BMR Anda dapat dihitung menggunakan persamaan Harris-Benedict:
Rumus:
Untuk pria:BMR = 88,362 + (13,397 x berat dalam kg) + (4,799 x tinggi dalam cm) - (5,677 x usia)
BMR = 447,593 + (9,247 x berat dalam kg) + (3,098 x tinggi dalam cm) - (4,330 x usia)
Setelah Anda memiliki BMR, kalikan dengan salah satu tingkat aktivitas berikut:
Tidak banyak bergerak:
BMR x 1,2Aktif ringan:
BMR x 1,375Aktif sedang:
BMR x 1,55Sangat aktif:
BMR x 1,725Sangat aktif:
BMR x 1,9
Contoh Perhitungan
Mari kita pertimbangkan contoh kehidupan nyata:
Nama: John
Usia: 30 tahun
Jenis Kelamin: Pria
Berat: 80 kg
Tinggi: 180 cm
Tingkat Aktivitas: Cukup aktif
Pertama, kita hitung BMR John:
BMR untuk John = 88,362 + (13,397 x 80) + (4,799 x 180) - (5,677 x 30)
BMR = 88,362 + 1071,76 + 863,82 - 170,31 = 1853,63 kalori/hari
Selanjutnya, kita hitung TDEE-nya:
TDEE = 1853,63 x 1,55 = 2873,13 kalori/hari
Jika John ingin menurunkan berat badan, ia harus melakukan defisit kalori. Misalkan ia menargetkan asupan harian sebesar 2300 kalori:
Defisit Kalori = Asupan Kalori - TDEE
Defisit Kalori = 2300 - 2873,13 = -573,13 kalori/hari
John akan memiliki defisit kalori harian sebesar 573 kalori. Mempertahankan defisit ini secara konsisten akan membantunya menurunkan berat badan seiring berjalannya waktu.
Pertimbangan dan Tips
1. Keakuratan: Pastikan pengukuran yang akurat atas asupan makanan dan aktivitas fisik Anda. Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi atau membuat buku harian makanan.
2. Penyesuaian: Kaji ulang angka-angka Anda secara berkala. Saat Anda menurunkan berat badan, kebutuhan kalori Anda akan berubah.
3. Keseimbangan: Sambil mempertahankan defisit, pastikan Anda tetap mendapatkan nutrisi penting untuk fungsi tubuh yang tepat.
4. Olahraga: Gabungkan diet yang masuk akal dengan olahraga teratur untuk hasil yang optimal.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Apa yang terjadi jika saya mempertahankan defisit kalori yang sangat besar?
Defisit kalori yang besar dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat tetapi juga berisiko kehilangan otot dan kekurangan nutrisi. Defisit kalori sedang lebih berkelanjutan dan lebih sehat.
2. Bagaimana saya dapat mengukur asupan kalori saya secara akurat?
Menggunakan timbangan makanan untuk menimbang porsi Anda, membaca label nutrisi dengan cermat, dan menggunakan aplikasi seperti MyFitnessPal dapat membantu memastikan Anda melacak asupan kalori Anda secara akurat.
3. Apakah perlu berolahraga untuk menurunkan berat badan?
Meskipun mungkin untuk menurunkan berat badan hanya dengan diet, menggabungkan diet dengan olahraga membantu mencegah kehilangan otot, meningkatkan kebugaran, dan dapat menghasilkan penurunan berat badan yang lebih cepat dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Memulai perjalanan penurunan berat badan melalui defisit kalori merupakan ilmu sekaligus seni. Memahami rumus defisit kalori dan komponen seperti BMR dan TDEE memberdayakan Anda untuk membuat pilihan yang tepat. Ingatlah untuk tetap konsisten, menilai ulang secara teratur, dan memprioritaskan kesejahteraan Anda secara keseluruhan untuk keberhasilan yang langgeng.
Tags: nutrisi, Penurunan berat badan, Kesehatan