Skor HAS-BLED untuk Risiko Perdarahan

Keluaran: Tekan hitung

Skor HAS-BLED untuk Risiko Perdarahan

Memahami Skor HAS-BLED: Panduan Lengkap

Skor HAS-BLED adalah alat yang diakui secara luas yang digunakan oleh tenaga medis untuk mengevaluasi risiko perdarahan besar pada pasien dengan fibrilasi atrium (AF). Sistem penilaian ini membantu dalam pengambilan keputusan pengobatan dan mengelola terapi antikoagulasi secara efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang skor HAS-BLED, menjelaskan setiap komponen, cara menghitungnya, dan signifikansinya dalam skenario dunia nyata.

Apa itu Skor HAS-BLED?

Skor HAS-BLED adalah akronim yang berarti:

Setiap parameter dalam skor HAS-BLED diberikan nilai 0 atau 1, kecuali untuk kondisi tertentu di mana nilainya bisa 2. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan nilai-nilai ini. Skor total yang lebih tinggi menunjukkan risiko komplikasi perdarahan yang lebih besar. Mari kita uraikan setiap komponen untuk pemahaman yang lebih baik.

Hipertensi (H)

Hipertensi mengacu pada tekanan darah yang secara persisten tinggi. Dalam konteks skor HAS-BLED, tekanan darah yang tidak terkontrol (sistolik > 160 mmHg) diberikan nilai 1.

Fungsi Hati/Renal Abnormal (A)

Komponen ini membahas fungsionalitas hati dan ginjal. Fungsi hati yang abnormal meliputi penyakit hati kronis (misalnya, sirosis) atau bukti biokimia dari gangguan hati yang signifikan. Untuk fungsi ginjal, ini mencakup penyakit ginjal kronis berat atau menjalani dialisis. Setiap kondisi ini mendapatkan 1 poin, dengan total maksimum 2 poin jika fungsi hati dan ginjal keduanya abnormal.

Stroke (S)

Riwayat stroke, khususnya stroke hemoragik, berkontribusi terhadap skor. Pasien dengan riwayat stroke sebelumnya memperoleh 1 poin.

Riwayat Pendarahan atau Predisposisi (B)

Pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah, episode perdarahan besar sebelumnya, atau predisposisi untuk perdarahan mendapatkan 1 poin dalam kategori ini.

INR yang Labile (L)

Rasio Normalisasi Internasional (INR) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur efektivitas terapi antikoagulasi. INR yang labil menunjukkan antikoagulasi yang tidak stabil atau kurang terkontrol, yang memperoleh 1 poin.

Lansia (E)

Pasien berusia 65 tahun ke atas secara otomatis mendapatkan 1 poin. Perubahan fisiologis terkait usia meningkatkan risiko perdarahan, menjadikannya faktor yang sangat penting.

Obat/Alkohol (D)

Komponen terakhir mempertimbangkan penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan perdarahan (misalnya, agen antiplatelet, obat antiinflamasi nonsteroid) dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Masing-masing faktor ini mendapatkan 1 poin, dengan total maksimum 2 poin jika keduanya ada.

Menghitung Skor HAS-BLED

Rumus untuk menghitung skor HAS-BLED berdasarkan parameter yang ditentukan adalah:

(hipertensi, fungsiHatiAbnormal, fungsiGinjalAbnormal, stroke, riwayatPendarahan, INRFluktuatif, lanjutUsia, obat, alkohol) => hipertensi + fungsiHatiAbnormal + fungsiGinjalAbnormal + stroke + riwayatPendarahan + INRFluktuatif + lanjutUsia + obat + alkohol

Misalnya, mari kita pertimbangkan seorang pasien hipotetis:

Skor HAS-BLED untuk pasien ini adalah: 1 + 0 + 1 + 1 + 0 + 0 + 1 + 0 + 1 = 5

Contoh Kehidupan Nyata

Pertimbangkan seorang pasien dengan fibrilasi atrium kronis yang sedang dievaluasi untuk terapi antikoagulan. Penyedia layanan kesehatan mungkin menilai risiko perdarahan pasien menggunakan skor HAS-BLED. Jika pasien memiliki skor 2, mereka akan diklasifikasikan sebagai memiliki risiko perdarahan yang mod moderate. Ini membantu menentukan antikoagulan yang sesuai dan tingkat pemantauan yang diperlukan.

Dalam skenario lain, seorang pasien dengan skor HAS-BLED 5 akan dianggap berisiko tinggi untuk perdarahan. Ini akan mendorong pemantauan yang lebih frekuent dan dapat memengaruhi keputusan untuk menggunakan terapi alternatif atau strategi dosis.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa yang menunjukkan skor HAS-BLED yang tinggi?

Skor HAS-BLED yang tinggi menunjukkan risiko perdarahan besar yang meningkat, memerlukan pemantauan yang lebih ketat dan kemungkinan penyesuaian pendekatan terapi antikoagulasi.

2. Seberapa sering skor HAS-BLED harus dinilai ulang?

Skor HAS-BLED harus dinilai ulang secara berkala, terutama jika ada perubahan signifikan dalam status kesehatan pasien atau rejimen pengobatan.

3. Dapatkah skor HAS-BLED digunakan dalam kondisi lain selain fibrilasi atrium?

Meskipun dirancang terutama untuk pasien dengan fibrilasi atrium, skor HAS-BLED dapat memberikan informasi dalam pengaturan lain di mana penilaian risiko perdarahan sangat penting.

Sebagai ringkasan, skor HAS-BLED berfungsi sebagai alat praktis dan berbasis bukti untuk mengevaluasi risiko perdarahan pada pasien dengan AF, yang memandu keputusan klinis dan mengoptimalkan perawatan pasien.

Tags: obat, Kardiologi, Penilaian Risiko