Optik - Memahami Sudut Kritis untuk Refleksi Internal Total
Optik - Sudut Kritis untuk Pemantulan Internal Total
Memahami Pemantulan Internal Total
Bayangkan Anda berada di tepi kolam renang pada hari yang cerah. Anda mendekatkan wajah ke air dan mengintip dari sudut tertentu. Anda memperhatikan bahwa pada sudut tertentu, Anda hampir tidak dapat melihat apa pun di luar air; air hampir tampak seperti cermin. Fenomena ini, di mana cahaya sepenuhnya memantul kembali ke media alih-alih dibiaskan, dikenal sebagai Pemantulan Internal Total (TIR).
Inti dari TIR terletak pada konsep menarik yang dikenal sebagai sudut kritis. Sudut kritis adalah sudut datang minimum di mana pemantulan internal total terjadi. Sekarang, mari selami ilmu di baliknya.
Sudut Kritis Dijelaskan dengan Istilah Sederhana
Sudut kritis dapat dipahami menggunakan prinsip refraksi cahaya, yang diatur oleh Hukum Snell. Ketika cahaya bergerak dari medium yang lebih padat (seperti air) ke medium yang kurang padat (seperti udara), cahaya akan membelok menjauhi garis normal. Ketika sudut datang meningkat, sinar bias akan membelok semakin menjauhi garis normal. Ketika sudut ini mencapai titik tertentu, sinar bias akan meluncur di sepanjang batas kedua medium. Sudut spesifik ini disebut sudut kritis. Sudut apa pun yang lebih besar dari sudut kritis menyebabkan refleksi internal total.
Rumus untuk Sudut Kritis
Hukum Snell mendefinisikan hubungan antara sudut datang dan bias dan indeks bias kedua media:
n1 * sin(θ1) = n2 * sin(θ2)
Di mana:
- n1: Indeks bias media yang lebih padat
- θ1: Sudut datang
- n2: Indeks bias media yang kurang padat
- θ2: Sudut bias
Pada sudut kritis (θc), sudut bias θ2 menjadi 90 derajat karena yang dibiaskan sinar merumput di sepanjang batas. Substitusikan ini ke dalam Hukum Snellius, kita peroleh:
n1 * sin(θc) = n2 * sin(90°)
Karena sin(90°) = 1
, rumus disederhanakan menjadi:
sin(θc) = n2 / n1
Atau dalam bentuk yang mudah digunakan:
θc = arcsin(n2 / n1)
Penggunaan Parameter:
n1:
Indeks bias medium yang lebih rapat (tanpa dimensi)n2:
Indeks bias medium yang kurang rapat (tanpa dimensi)
Contoh Perhitungan Sudut Kritis
Contoh 1: Antarmuka Air ke Udara
Mari kita ambil kasus cahaya yang merambat dari air (n1 = 1,33) ke udara (n2 = 1,00). Menggunakan rumus:
θc = arcsin(1,00 / 1,33)
Perhitungan ini menghasilkan:
θc ≈ 48,75°
Ini berarti bahwa untuk setiap sudut datang yang lebih besar dari 48,75°, cahaya akan mengalami refleksi internal total di batas air-udara.
Contoh 2: Antarmuka Kaca ke Udara
Pertimbangkan cahaya yang bergerak dari kaca (n1 = 1,5) ke udara (n2 = 1,00):
θc = arcsin(1,00 / 1,5)
Perhitungan ini menghasilkan:
θc ≈ 41,81°
Cahaya yang bergerak dari kaca ke udara pada sudut datang yang lebih besar dari 41,81° akan dipantulkan secara internal sepenuhnya.
Bagian Tanya Jawab
Apa pentingnya sudut kritis?
Sudut kritis penting dalam optik karena menentukan kondisi untuk refleksi internal total, yang penting untuk berbagai aplikasi seperti serat optik, teropong, dan instrumen optik tertentu.
Dapatkah refleksi internal total terjadi ketika cahaya bergerak dari medium yang kurang padat ke medium yang lebih padat?
Tidak, refleksi internal total hanya dapat terjadi ketika cahaya bergerak dari medium yang lebih padat ke medium yang kurang padat.
Apa yang terjadi jika sudut datang sama persis dengan sudut kritis?
Jika sudut datang sama persis dengan sudut kritis, sinar cahaya yang dibiaskan akan bergerak sepanjang batas kedua medium.
Kesimpulan
Memahami sudut kritis sangat penting dalam studi optik. Dengan menggunakan rumus θc = arcsin(n2 / n1)
dan mengetahui indeks bias kedua media yang dimaksud, seseorang dapat menentukan sudut di mana refleksi internal total akan terjadi. Fenomena ini tidak hanya menarik tetapi juga sangat praktis, yang mendukung teknologi dalam serat optik dan berbagai perangkat optik.